Bhinneka Tunggal Ika; Semboyan Pemersatu Bangsa

Bangsa Indonesia lahir dari suatu proses sejarah pertumbuhan dan perjuangan yang panjang, kemudian menegara sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat melalui Proklamasi 17 Agustus 1945. Kemerdekaan bangsa membawa konsekuensi logis pada pergaulan antarbangsa yang sekaligus menghendaki pelibatan diri ke dalam pembangunan tata kehidupan dunia yang harmonis menuju kesejahteraan umat manusia.

Disamping itu, bangsa Indonesia menyadari bahwa betapa kondisi dan konstelasi geografi yang menjadi ruang hidupnya, serta segala isinya berdampak erat pada berbagai perbedaan ciri dan karakter budaya penduduknya. Berbagai ragam perbedaan yang ditandai oleh keberadaan lebih dari 200 etnis dan suku bangsa, sekitar 400 bahasa, serta bermacam agama yang dianut oleh rakyatnya merupakan faktor yang melahirkan perbedaan-perbedaan kepentingan dan tujuan setiap kelompok masyarakat, Perbedaan kepentingan dan tujuan tersebut dapat diperkuat oleh faktor ruang hidup berupa pulau-pulau yang secara geografis terpisah satu dari yang lain.

Bhinneka Tunggal Ika, adalah semboyan pada lambang negara Republik Indonesia yang keberadaannya berdasarkan PP No 66 Tahun 1951, yang mengandung arti “Berbeda tetapi satu” . Semboyan tersebut menurur Prof. Soepomo, menggambarkan gagasan dasar, yakni menghubungkan daerah-daerah dan suku-suku bangsa di seluruh nusantara menjadi Kesatuan Raya.

Bila merujuk pada asalnya, yaitu kitab Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular pada abad XIV, ternyata semboyan tersebut merupakan seloka/ slogan yang menekankan pentingnya kerukunan antar umat dari agama yang berbeda pada waktu itu yaitu Syiwa dan Budha. Dengan demikian konsep Bhinneka Tunggal Ika yang lengkapnya berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika tanhana dharma mangrva” merupakan kondisi dan tujuan kehidupan yang ideal dalam lingkungan masyarakat yang serba majemuk dan multi etnik.

Keberagaman atau kehidupan lingkungan majemuk bersifat alami dan merupakan sumber kekayaan budaya bangsa. Setiap perwujudan mengandung ciri-ciri tertentu yang membedakannya dari perwujudan yang lain. Tidak mungkin satu perwujudan mengandung semua crri yang ada karena bila hal itu terjadi, dia akan menjadi maha sempurna, padahal yang maha sempurna adalah Tuhan. Perbedaan yang ada dalam kehidupan masyarakat Indonesia sebenarnya untuk memenuhi kepentingan bersama agar dapat hidup sejahtera.

 

Pancasila alat Pemersatu Bangsa

Dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa dan bernegara berbagai perbedaan yang ada seperti suku, agama , ras atau antar golongan (SARA), merupakan realita yang harus didayagunakan untuk memajukan negara dan bangsa. Persinggungan unsur-unsur SARA diharapkan dapat meningkatkan mutu kehidupan setiap unsur yang bermanfaat bagi semua pihak baik secara individu maupun kelompok.

Berdasar kenyataan diatas dan kehendak bersama untuk hidup sebagai satu bangsa serta tinggal dalam satu wilayah negara, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan Pancasila sebagai dasar negara dan falsafah negara maka dirumuskan pedoman dasar yang menjadi acuan dalam menciptakan kehidupan bersama yang harmonis dari segala perbedaan yang ada demi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa. Pedoman tersebut sudah terwadahi dalam Pancasila sebagai landasan negara demi mewujudkan tujuan dan cita-cita nasional yang diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945.

Leave a Reply

Your email address will not be published.